Aang Mardiyanto |
Lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai semangat kepemudaan menjadi
fundamen yang sangat kuat bagi terwujudnya bangsa Indonesia yang bersatu. Peran
pemuda terhadap keberlangsungan Indonesia cukup memberi warna tersendiri bagi
kehidupan bangsa, di mulai sejak pra-kemerdekaan bahkan sampai pasca-kemerdekaan
Indonesia, peran pemudah sangatlah diperhitungkan dalam mewujudkan Indonesia yang
merdeka.
Pemuda
menjadi salah satu komponen bangsa yang kelak akan meneruskan spirit perjuangan
yang di tinggalkan oleh para pahlawan bangsa yang gigih berani mengusir para
penjajah dari negeri ini. meskipun kondisi yang terjadi saat ini sangat jauh
berbeda dengan kondisi bangsa sebelum tahun 1945. Namun hal ini tidaklah
menjadi hambatan jika pemuda masih teringat dan mengimplementasikan spirit yang
terkandung di dalam sumpah pemuda.
Sumpah
pemuda yang dikumandangkan oleh para pemuda waktu itu memiliki makna untuk
mempersatukan keanekaragaman bangsa dalam membangun bangsa Indonesia yang
terlepas dari penjajah dan sadar akan pembelaan terhadap tanah airnya sendiri
dari berbagai gangguan apapun, baik dari luar maupun dari dalam.
Namun
saat ini prespektif masyarakat terhadap keberadaan kelompok pemuda yang dinilai
selalu mengganggu ketertiban masyarakat. Kelompok pemuda saat ini terkesan
sangat jauh bebrbeda dengan kelompok-kelompok pemuda yang ada pada beberapa
tahun yang silam. Perbedaan ini muncul akibat aktifitas yang di lakukan di
dalam kelompok tersebut. Jika dulu kelompok pemuda terbentuk untuk
mempersatukan keanekaragaman bangsa Indonesia dan sebanyak mungkin memberi
manfaat kepada lingkungan sekitar, sekrang justru di bentuk hanya untuk
kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Di
tambah lagi oleh dampak dari arus globalisasi dan westernisasi yang sudah
menggerogoti pemuda-pemuda Indonesia. Rasa nasionalismenya sudah mulai terkikis
akan kenikmatan yang di sajikan oleh arus zaman modern ini, sehingga melupakan
peranannya sebagai generasi bangsa yang akan menjadi penentu nasib bangsa Indonesia
di tahun-tahun yang akan datang.
Pemuda
hari ini, pemimpin masa depan. demikianlah kata-kata yang sering di dengar atau
di baca saat menjelang peringatan hari sumpah pemuda. sangatbagus makna yang
terkandung didalamnya, tapi akan sia-sia jika pemuda hanya disibukkan dengan
urusan gaya hidup yang di kejar sampai mati-matian. Seakan berada dalam penjara
jika sehari saja tidak pergi belanja ke toko-toko yang bermerk modern, itupun
pemilik toko tersebut adalah orang asing.
Jika
kondisinya seperti itu, Indonesia akan selalu terbelakang dalam persaingan
antar negara, baik dari bidang ekonomi, politik, pertahanan dan lain
sebagainya. Indonesia akan menjadi negara yang hanya menikmati kemajuan negara
lain, bahkan menjadi penonton yang duduk paling belakang di tribun percaturan
dunia.
Saat
ini sumpah pemuda telah berumur 87 tahun, usia yang sudah cukup tua dan matang
bagi ukuran manusia. Sumpah pemuda lahir melaluiproses yang sangat panjang
sehingga melahirkan satu tekad dan tujuan, yakni bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia serta menjunjung tinggi
bahasa persatuan bahsa Indonesia.
Bagaimanapun
caranya, tekad dan tujuan dari sumpah pemuda tersebut tidak boleh lekang dan
terkikis oleh arus globalisasi yang dapat menggelapkan mata dan menghilangkan
semangat nasionalisme. Sehingga calon-calon penerus bangsa Indonesia dapat
diandalkan dan dapat di perhitungkan di kancah Internasional.
Serta
pemuda hari ini harus mengembalikan citra baiknya dalam pandangan masyrakat,
bahwa pemuda Indonesia saat ini adalah pemuda yang tangguh, memiliki rasa cinta
yang besar terhadap bangsanya dan memiliki kepedulian terhadap masyarakat
sekitar. Tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Para
pendahulu-pendahulu sedang menunggu bangsa ini melahirkan pemuda yang
berkualitas, yang dapat memimpin negerinya ke arah yang lebih baik dan
menjadikan Indonesia sebagai suatu bangsa dengan kemajemukannya, namun mampu
bersatu dalam membela tanah air yang dicintainya.
*Penulis: Aang Mardiyanto aktivis penjelajah Mushalla daerah Malang dan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar