Breaking News
Flag Counter

Selasa, 28 Mei 2013

Quo Vadis; Demokrasi Indonesia?



Oleh: Ahmad Fairozi*

Kami selaku Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Country Unitri merasa terpanggil untuk membedah buku dengan judul “Arsitektur Demokrasi Indonesia“ karangan Prof. Dr. Hariyono, M.Pd “sungguh sangat mulialah cita-cita para pendiri bangsa kita terdahulu yang dalam perumusan ideologi bangsa yaitu Pancasila yang proses perumusannya dilakukan secara demokrasi”. Mengutip dari kata pengantar buku “Arsitektur Demokrasi Indonesia“.
Ironisnya, kita sadari secara bersama bahwa, semakin hari demokrasi di Indonesia sampai saat ini masih abu-abu dalam proses pengaplikasiaannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, banyak kita temui akan ketidak adilan yang itu didesain dengan kesan demokrasi namun pada kenyataan riilnya tidak seperti demokrasi yang sesungguhnya dicita-citakan para pendiri bangsa terdahulu kita.
Bahwa perlu akan adanya pemahaman kolektif terkait apa itu demokrasi dan aplikasinya dalam kehidupan berbangsa kita, yang hal itu akan kita rasakan dan kita jalankan dalam kehidupan bermasyarakat kita sehari-hari. Karna demokrasi adalah syarat paling utama yang harus dipahami oleh segenap bangsa Indonesia untuk membentuk karakter bangsa dan mewujudkan empat pilar berbangsa dan bernegara kita yaitu: UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Empta pilar tadi yaitu UUD 1945 adalah merupakan pedoman dan acuan kita bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selanjutnya Pancasila dirumuskan oleh pendiri bangsa untuk dijadikan ideologi bangsa Indonesia dengan mengandung  lima sila yang terdapat didalamnya kemudian Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan nyata bahwa bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam Suku, Ras, Bahasa dan lain sebagainya yang kemudian berada dibawah payung NKRI.
Kita sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat harus komitmen untuk menumbuhkan kesadaran secara utuh terhadap konsep demokrasi Indonesia dimasa yang akan mendatang dan meningkatkan kecintaan akan empat pilar berbangsa dan bernegara kita dalam pola kehidupan sosial untuk mencapai rasa saling menghargai, menghormati dan bertanggungjawab terhadap pola interaksi sosial antar sesama warga negara Indonesia. Karna masih sering kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari, kesenjangan sosial terjadi dimana-mana, ketidak adilan terhadap sesama, konflik yang membawa unsur SARA, Ras, Suku dan masih banyak lagi yang terjadi dalam kehidupan berbangsa kita.
Dari apa yang telah saya sampaikan tadi bahwa perlu akan pemahaman dan kesadaran kolektif untuk kemudian mendorong rasa nasionalisme kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang dalam aplikasinya dimasa mendatang akan tercipta keadilan dan kesejahteraan interaksi kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air. ...............???
 “Ilmu dan Bakti Kuberikan, Adil dan Makmur Kuperjuangkan”
*Disampaikan Ketua Komisariat PMII Country Unitri dalam sambutan Bedah Buku dengan Judul “Arsitektur Demokrasi Indonesia” pembedah Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, Pembanding Dody Wisnu Pribadi, yang diadakan oleh Pengurus Rayon Revolusi 25 Mei 2013 yang bertempat di Gedung Rektorat Hall Pascasarjana Lantai 4 Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Designed By