Breaking News
Flag Counter

Senin, 29 April 2013

Ketika Hidup Menjadi Boneka


Hidup kita kadang terkesan lucu. Ingin hidup enak, sejahterah, damai dan sentosa lagi. Tetapi apa yang sudah kita lakukan hari ini untuk hidup kita sendiri. sebuah dialektika hidup untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin maju menuntut kita untuk selalu mengambil peluang. Sehingga dari pergejolakan ini kemudian membentuk sebuah kebutuhan yang disengaja dan akhirnya kita selalu dibuat merasa butuh. Salah satunya dengan adanya akun Fb. Disadari atau tidak pada waktu masih kelas SD, waktu dimana saat itu tidak ada yang namanya fb tetapi, yang ada hanya sebatas hp, dan itu pun jarang orang memiliki dan mengetahuinya. Hanya beberapa Orang saja yang bisa menggunakan, dan itu pun tidak semua orang tahu mengenai fasilitas lainnya.

Seiring perjalanan waktu, kedatangan tehnologi itu mala membuat kita semakin merasa butuh dan semikin dibuatnya butuh. Akhirnya benar-benar terjadi dalam dekade ini, kita selalu merasa butuh dengan hal-hal yang baru. Walaupun tanpa kita sadari bahwa hal itu adalah bentuk penjajahan ideologi yang sengaja dipermainkan. Ya, barangkali kita sadari, sebagai naluri manusia memang lebih cenderung kepada hal yang sifatnya lebih aktual, dan apa pun itu bentuknya. Mulai dari pakaian, Hp, Lap Top hingga pada aksesoris. Sebuah perlombaan hidup yang semakin semarak, sehingga apa yang akan terjadi? yang miskin akan terlindas, yang ber-uang dialah yang berkuasa. Sementara yang miskin, dia akan tetap pada jalan kemiskinannya. Disadari atau tidak, saat ini adalah kaum kapitalismelah yang memegang tongkat kekuasaan. Tetapi apa yang sudah kita lakukan untuk bangsa ini?. Kadang kita tidak memikirkan bagaimana nasib kedepan bangsa ini. Jika peperangan dan hegemoni ini terus terjadi

Barangkali hari ini kita bisa melihat indahnya sawah yang membentang, tetumbuhan tumbuh dengan hijaunya yang memberikan nuansa keindahan, ya, indah saat dipandangnya. Hari ini mungkin kita melihat indahnya bunga-bunga yang mekar, pepohanan sepanjang jalan, keindahan matahari saat akan terbit dengan cahaya yang begitu enak dilihat, apalagi melihatnya di atasa gunung dan di tepi pantai. Waw... sungguh indah sekali. Tetapi keindahan ini apakah akan terus berlangsung. Dan barangkali, 10 atau 20 dan 30 kedepan. Semua keindahan itu tidak lagi dinikmati oleh anak kita, cucu kita lebih-lebih cucuh dari anak kita. Semua akan hilang dan terganti dengan gedung-gedung, jalan raya dimana-mana,  dan termasuk industri. 

Contoh kecil yang menarik kita refleksikan kembali, adalah pada masa kita dahulu, budaya kita yang dulu. Kalau dulu kita selalu asyik dengan permainan alamiah, permain yang dibuat dari alam, barangkali kita semua tahu, bagaimana nikmatnya main peta umpat saat malam purnama. Bagaimana nikmatnya bermain kelereng bersama teman-teman, main layang-layang di sawah, main loncatan, atau ngumpul bersama saat malam purnama dilapangan. Kita bisa menikmati malam yang indah dengan bulan yang bersinar, bintang yang selalu melahirkan banyak kenangan dan keindahan. Hingga terciptalah keromantisan malam bersama.

Kini semuanya berganti serba instan, serba semu. Kenapa saya berkata seperti itu? Karena saat ini, permainan anak-anak di desa maupun di kota sama, adalah PS, Game online, Fb-an. Perubahan ini semua akan secara perlahan akan mengurangi rasa kebersamaan yang sudah lama terbangun. hingga kondisi ini kelak akan menciptakan situasi kondisi individualime. Dengan adanya perkembangan tehnologi disadari atau tidak, saat ini kita bisa berkomunikasi tanpa harus face to face. Disisi yang lain, apakah kita sudah sadar, jika tantangan hidup hari ini, akan berbeda dengan yang akan datang. Kalau pun hari ini kita bisa hidup dengan enak segala kebutuhan yang serba ada, kita hanya tinggal Request kepada ortu kita. Hmm... langsung jadi dech. Tetapi apakah kemudian, kesenangan dan keberadaan segala fasilitas yang kita miliki hari ini akan berlangsung terus? Saya pikir tidak. Kenapa? Sebab hidup seperti bola yang bejalan, kadang kita berada di roda atas kadang pula kita mala duduk di roda bawah. Dan semua itu tergantung kepada kita semua. Bagaimana nantinya kita dituntut untuk bisa mengatur strategi pertahanan hidup untuk berupaya melawan tantangan zaman yang semakin maju.

Mari kita renungkan bersama. Apa yang kita lakukan hari ini, benar-benar sudah siap untuk menghadapi tantangan hidup yang semakin menegejar dari belakang. dan terkadang kita pun juga tidak menyadari betapa berartinya kita bisa menikmati indahnya hidup ini. Setiap hari kita bisa melihat indahnya cahaya matahari, indahnya bunga yang mekar, indahnya dan segala yang yang indah dalam hidup ini. Dan semua ini tergantung kita. Karena hidup gambaran kecil dari kertas putih. Semuanya tergantung kita, mau kita gambar apa. Mau kita tulis apa atau hanya dinodai tinta saja. Sekalai lagi, semuanya tergantung kita. 

                                                                                            Batu-Malang, 4-7 Januari 2013

Penulis: Mawardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Designed By