Telah hadir kembali buku fiksi ke-2 berupa
antologi Cerpen dan Puisi yang ditulis oleh Rara Zarary bersama An-Nufus. Buku
yang menceritakan tentang kisah-kisah kehidupan yang sangat sederhana hingga
dipuncak sempurna. Dari tidurnya rembulan hingga matahari terbangun.
Buku ini memuat beberapa puluh puisi yang
menggambarkan tentang Indonesia, kondisi perempuan kini, serta tentang kanvas
cerita cinta para pemuda Indonesia. Selain dari hal tersebut, beberapa cerita
pendek sudah tertulis mewakili perasaan pemuda dalam sebuah proses pengorbanan
dan usaha dalam perjuangan menuju insan yang tangguh dan berhasil.
Seperti yang di katakana oleh editor buku Hujan Terakhir ini, bahwa cerpen
berjudul “Surat untuk
Mama” membuat pembaca akan mengerti seberapa dalam
cinta serta harapan dari seorang anak untuk mendapatkan cinta dan pengakuan
bangga dari sang mama. Inilah cerita bagaimana proses seorang anak mencapai
cinta orang tua.
Berbeda lagi di halaman sebelumnya,
puisi tentang Indonesia, Mahasiswa, Perempuan-perempuan, serta pemuda yang
dimabuk cinta membuat buku ini lengkap untuk disebut “buku perwakilan para
pemuda saat ini”.
Rara Zarary, mahasiswi yang masih
cukup muda telah berhasil menerbitkan buku keduanya dengan tampilan baru. Dia
tak sekedar menulis cerpen dan puisi, akan tetapi juga menikmati essay, artikel,
serta menikmati organisasinya di kampus dan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang. Berbeda dengan An-Nufus, yang saat ini
merupakan mahasiswi Universitas
Hasyim Asy’ari Jombang dan saat ini sedang menjadi Ketua Pengurus di PP.
Walisongo Jombang. Mereka sama-sama menulis sejak masih sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di PP. An-Nuqayah, Guluk-guluk, Sumenep Madura.
*Buku ini bisa dipesan
melalui cp penulis : 081944946304 atau bisa melalui pin BBM 29F96E99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar