Breaking News
Flag Counter

Senin, 29 April 2013

Antara Hedonisme Dan Profesionalitas Diri



Hati siapa yang tidak bahagia jika bisa menikmati bangku perkuliahan. Jika ditanya,  semua pasti menjawab ingin merasakan hal serupa. Tetapi apakah mereka sadar duduk di bangku perkuliahan seperti kita sedang memikul beban negara. Kenapa saya berkata begitu? Karena pada merekalah negara ini dipertaruhkan dan diembankan. Maka sangat ironis sekali ketika selama menjadi mahasiswa, waktru hanya diisi dengan hal-hal yang bersifat hedonis belaka. Padahal disadari atau tidak merekalah sebaga penerus dari generasi tua yang saat ini menjabat sebagai Presiden, DPR, MPR, Bupati dan lain sebagainya. Di tang mahasiswalah yang akan menggantikan semua itu suatu saat nanti.

Maka apa jadinya negara ini, jika mahasiswanya lebih memilih hidup santai, jalan-jalan yang tidak ada tujuannya, belajar tidak belajar, kuliah tidak serius. Padahal dalam sisi yang berbeda, hidup hedonis seperti yang saya katakan diatas hanya merugikan banyak orang, terutama orang tua yang sudah banyak mengeluarkan biaya untuk membiayai selama kuliah. Di samping itu, kitalah yang rugi, umur semakin berkurang dan uang hanya dihamburkan begitu saja. Setidaknya refrentasi selama kuliah akan menjadi pandangan awal siapa diri kita yang selanjutnya. 

Mahasiswa, sebuah sebutan yang begitu menggetarkan kedengarannya di telinga. Sebab label ini merupakan pergantian dari siswa jadi maha dan siswa. Maka bisa dkatakan mahasiswa jika diartikan secara gamblangnya  antara maha dan siswa, dan maha itu besar. Posisi yang sangat signifikan sekali untuk membangun profesionalitas diri. Sebab hidup yang ditata mulai awal akan memudahkan jalan untuk melangkah ke depan. Menjadi mahasiswa yang hanya datang ke kampus lalu pulang, tanpa ada beban sedikit pun yang mereka pikirkan. Misalkan, saya berangkat dari jauh, apalagi sampai meninggalkan kampung sendiri yang pada niat awalnya untuk mencari ilmu. Ketika sudah sampai ke kampus tidak malah kepikiran masalalu. Hari ini apa yang saya dapatkan di kampus, sudah benarkah  apa yang saya lakukan, apakah saya sudah melakukan yang terbaik untuk membangun masa depan yang lebih baik, setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga. Inilah kadang yang banyak terlupakan. Niat yang sudah dibangun dari awal ketika mau berangkat merantau ke perguruan tinggi.

Malas, ya inilah salah satu penyakit yang paling besar untuk kita lawan atau kita musnahkan. Mulai malas mau belajar, malas mau ke kampus, malas mau baca buku, malas dan malas lainnya. Jika rasa malas ini dibiarkan terus mengakar dalam diri, hal ini akan menjadi bumerang untuk menggapai masa depan yang lebih cerah. Maka lawanlah rasa itu, walau sebenarnya itu sangat sulit dan susah. Hal ini selaras dengan pepatah mengatakan: berakit-rakit dahulu, berenang ketepian. Sakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.  Peribahasa yang sederhana, namun begitu besar  manfaatnya jika dipahami lebih mendalam.

Sementara manajemen diri  yang baik adalah jika hal tersebut dibangun mulai sejak awal duduk di bangku kuliah. Kelak hal ini akan melahirkan kekuatan besar. Manajemen diri bisa dianalogikan seperti orang yang sedang menanam bunga. Jika dari awal kita merawat bunga dengan baik, tidak pernah dibiarkan kekurangan air sedikit pun, ketika ada ulat dan serangga lainnya kita ambil dan kita singkirkan dari bunga itu, maka kelak bisa dipastikan bunga itu akan tumbuh subur dan enak dipandang, harumnya akan menyebar kemana-mana. Sehingga kumbang dan kupu yang jauh akan mencium pula harum wangi yang ditebarkan. Ya, begitu pula dengan kehidupan mahasiswa.

Inilah saatnya kita membangun image yang baik dari label yang sedang kita sandang. Sebab tidak semua orang bisa merasakan kesempatan menjadi mahasiswa. Bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan untuk menikmati kesempatan ini. Salah satunya adalah dengan belajar yang baik, belajar berorganisasi yang baik, bergaul yang baik dan mempelajari banyak hal positif lainnya yang belum kita ketahui. Mari menata diri menuju masa depan yang lebih baik.

Penulis: Mawardi
Pengurus Komisariat BIDANG II, Biro  Sosial Kemasyarakatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Designed By